Daerah wisata kabupaten Gianyar kecamatan Tampaksiring selanjutnya adalah Pura Tirta Empul, mungkin bagi penduduk local sudah tak asing lagi dengan wisata ini karena pada setiap purnama dan tilem hari raya umat hindu semua umat datang kesini untuk sembahyang, selain sembahyang biasa nya penduduk local melebur dalam bahasa Indonesia seperti mandi dengan air yang disucikan. Sebelum memasuki areal pura anda akan melihat banyak kolam dan balai bengong untuk beristirahat, disana terdapat banyak pepohonan menyebabkan tempat nya menjadi sangat sejuk. Setelah memasuki areal wisata tersebut anda dapat menemukan sebuah rumah makan manuk raya yang dapat anda singgahi di dalam areal wisata itu untuk melepas dahaga jika anda lapar bisa anda membeli makanan disana. Jarak dari bandara ke wisata ini kira-kira 1 jam 30 menit jika tidak terjadi kemacetan.
Sejarah singkat dari pura Tirta Empul : Mata air yang muncul dari tanah diyakini bahwa itu adalah ciptaan yang tak terbatas. Menurut sejarah, bahwa, bahwa sumber air ini diatur dan dikuduskan oleh raja Indrajayasinghawarmadewa pada tahun 882 Saka (960 M). Dia telah diberi nama dengan hampul udara Tirta ri. Data tersebut dimuat dalam prasasti yang terletak di Sakenan Temple. Selain data prasasti di atas, di Tirta Empul Temple juga menemukan kelalaian arkeologi seperti Colossus Yoni, Arca Singa, Tepasana dan Tirta Empul Pool. Menurut papirus dari Usana Bali meriwayatkan bahwa Tirta Empul diciptakan oleh Bhatara Indra (Dewa Matahari) ketika peluru senjata terhadap raja mana istananya terletak di Desa Bedahulu. Ia dikenal sebagai raja yang sangat ajaib, yang bisa kehilangan atau menunjukkan tiba-tiba, karena itu ia dinamakan Mayadenawa. Karena kesaktiannya, ia menjadi kesombongan dan menyatakan dirinya sebagai tuhan. Raja Mayadenawa memiliki asisten (Patih) yang disebut Kalawong. Mereka melarang orang untuk melakukan Yadnya (berdoa kepada dewa) sehingga sering terjadi bencana alam, wabah penyakit, pertanian gagal dan akhirnya sengsara kehidupan masyarakat. dan pingsan setelah meminum air ini. Kemudian Bathara Indra tongkat senjata Umbul- Akhirnya Betara Indra (salah satu Hindu Tuhan) memberikan pertempuran melawan raja-raja yang terjadi di Tampak Siring dan kemudian Mayadenawa hilang ke dinding dan menghilang. Raja Mayadenawa juga telah menciptakan kolam beracun yang dapat tim Bathara Indra mati umbul dan akhirnya air yang muncul sehingga disebut dengan Tirta Empul dan kemudian diteruskan ke prajurit mati dan samar yang membuat mereka kembali untuk hidup. Oleh karena itu pada saat ini air kolam disucikan oleh masyarakat Hindu di Bali dan mereka percaya bahwa sumber air dapat menyembuhkan berbagai penyakit, maka setiap hari tempat ini banyak dikunjungi oleh orang-orang Hindu untuk melakukan ritual dan menyucikan mereka sendiri. Tempat ini telah dibuka untuk umum dan sebagai tujuan wisata terkenal di Bali
Lokasi : Tirta Empul Tampak Siring Temple atau Candi air mata air suci candi yang terletak di Desa Tampak Siring, Kabupaten Gianyar dan itu adalah sekitar 39 km ke arah timur dari kota Denpasar. Hal ini diatur dalam lembah dan dikelilingi oleh bukit. Di sisi barat candi ini, ada sebuah istana Presiden Indonesia yang telah ditemukan oleh presiden pertama. Nama Tirta Empul dimuat di sebuah prasasti yang disimpan di Sakenan Temple, desa Manukaya, Kecamatan Tampak Siring, sekitar 3 km dari Tirta Empul Temple. Dalam prasasti ini, Tirta Empul ini dinamai oleh Tirta Ri Udara Hampul dan kemudian nama ini telah berubah menjadi Tirta Hampul dan akhirnya menjadi Tirta Empul. Tirta hampul udara Ri artinya air muncul atau kolam suci (Petirthan) yang merupakan air muncul dari tanah.
0 Responses so far.
Posting Komentar